Madura adalah salah satu
pulau di Indonesia yang kaya akan ragam budaya, salah satu budaya yang sampai
saat ini masih dilestarikan keberadaannya adalah saronen.Dalam sebuah buku yang
berjudul “ Lebur; Seni Budaya dan Musik Madura” karangan Helene Bourvier.
Saronen adalah sebuah alat musik yang berasal dari timur tengah yang mana pada
daerah asalnya ia di kenal dengan beraneka ragam nama yaitu
surnai,sirnai,sarune,shahnai dan lain sebagainya.
Instrumen itu berbentuk
kerucut dari pohon jati dengan enam lubang berderet di belakang dan satu lubang
di belakang. Seperti sebuah terompet, meskipun pada dasarnya saronen adalah
satu alat yang serupa terompet. Namun orang-orang Madura menyebut nama saronen
untuk keselruhan permainan musik tersebut
Musik saronen muncul
karena kreatifitas orang Madura yang kemudian menjadikan musik saronen khas
Madura. Kata saronen tersebar ke pulau jawa dan Madura seiring dengan nusantara
lainnya, karena itulah setiap nusantara memilki perbedaan budaya dalam
memainkan saronen
Saat ini budaya saroenen
mengalami pergeseran perbedaan kostum, dimana pada sekitar tahun 80-an kostum
yang dipakai para pemain music saronen adalah kostum-kostum yang berkarakter,
sedangkan sekarang mulai diruabh pada kostum-kostum yang berbau modern
Prosesi Saronen
Saronen yang umum di
adakan di sekitar masyarakat Madura adalah ketika. Pertama. Ajang Sapi
Sono’(lomba kecantikan sapi) atau biasa di sebut sebagai “ Lotrengan” oleh
orang Madura yaitu sebuah arisan sapi sono yang melombakan sapi.Biasanya
saronen yang mengiringi sapi sono berada di belakang sapi sono sambil
mengiringi dengan berjalan perlahan-lahan. Dalam prosesi ini akan terlihat
keunikan tersendiri karena dengan sendirinya sapi akan menggerakkan tubuhnya
seiring dengan alunan musik Saronen.
Kedua, Kerapan Sapi ;
dalam acara ini Saronen berperan sebagai pengiring hiburan .Ketiga,Pernikahan;
dalam acara pernikahan biasanya Saronen mengiringi pasangan pengantin yang
menaiki kuda dan berarak mengitari perkarangan rumah atau jalan.Keempat,Nadzar
ingin menziarahi kubur. Hal ini biasa di lakukan oleh masyarakat Madura pada
zaman dahulu kala.Kelima,Khitanan yang terkadang di adakan dalam rangka hiburan
semata.
Untuk Navigasi Lengkap Silahkan Kunjungi Peta Situs